Kamis, 16 Januari 2014

Eat Less Junk Food Photo Contest!

Hai Sahabat Eat Less Junk Food.
Kita lagi mengadakan photo contest nih.
Check it out!


Syarat dan ketentuan nya gampang kok guys. 
-Follow Twitter kita di @eatlessJF atau Instagram kita di @eatlessjunkfood
-Lalu kalian foto dengan kertas bertuliskan 'Saya sudah mengurangi Junk Food'
-Upload foto kalian ke Twitter atau Instagram lalu mention atau tag ke Twitter @eatlessJF atau Instagram @eatlessjunkfood dengan #LSPReatlessJF

Hadiah nya hanya untuk tiga (3) orang pemenang lohh..
Pemenang I akan mendapatkan hadiah pulsa sebesar Rp. 50.000
Pemenang II akan mendapatkan hadiah pulsa sebesar Rp. 25.000
Pemenang III akan mendapatkan hadiah pulsa sebesar Rp. 10.000

Lumayan banget kan guys.. 
Tunggu apa lagi. 
Ayo segera upload foto kamu dan menangkan hadiahnya.
Cuma sampai hari Minggu loh.
Pemenang akan di umumkan melalui Twitter pada hari Minggu tanggal 19 Januari 2014.

Kami tunggu partisipasinya yah.. ^_^

Eat Less Junk Food goes to Car Free Day ! (12/01/14)

Hai sahabat Eat Less Junk Food.
Team Eat Less Junk Food minggu kemarin tepatnya tanggal 12 Januari 2014 pergi ke Car Free Day loh!
Yuk kita liat serunya Car Free Day ala Eat Less Junk Food. Check this out!








Seru kan Eat Less Junk Food mania.
Kita juga mengadakan Photo Contest loh.
Lihat di post selanjutnya yah..

Sabtu, 11 Januari 2014

Ini dia rahasia para produsen Junk Food!!!

Meskipun sudah banyak yang tahu bahwa junk food atau makanan sampah tidak baik untuk kesehatan, tapi masih banyak saja yang mengonsumsinya. Tidak heran, karena produsen makanan itu punya banyak cara untuk melancarkan bisnisnya. Apa saja? Demi memasarkan produknya, banyak produsen junk food yang mengklaim produknya sebagai makanan bergizi dan sehat. Beberapa produsen pangan bahkan sudah memiliki produk yang populer dan pasar yang luas sehingga tidak mudah untuk dihentikan.

Dikutip dari US News, Jumat (28/8/2009), David Ludwig dan Marion Nestle, pakar nutrisi dari New York University sudah lama mengamati jejak para produsen junk food dan menemukan 10 rahasia produsen junk food yang tidak ingin diketahui konsumennya.

1.Produsen junk food menghabiskan triliunan uang untuk melakukan pemasaran produknya yang tidak sehat pada anak-anak.

2.Produsen yang menunjukkan studi-studi kesehatan yang mendukung produknya cenderung mengalihkan dan meminimalisir bahaya kesehatan produknya.

3.Produsen junk food tidak tanggung-tanggung membayar para pakar dan ahli nutrisi dengan dana besar untuk mendukung produknya.

4.Semakin banyak proses dan bervariasi jenis produk olahannya, semakin berkurang gizinya.

5.Produk yang banyak mengalami tahapan proses akan lebih membuat cepat lapar sehingga konsumen akan merasa kurang kenyang dan terpaksa membeli produk itu lagi.

6.Bahan-bahan yang tidak diperbolehkan digunakan dalam industri pangan masih tetap digunakan hanya dalam nama dan bentuk lain.

7.Klaim produk sehat pada label produk dapat dibuat dengan mudah dan tidak menjamin produk itu sehat.

8.Perbedaan klaim makanan bergizi oleh setiap produsen pangan sering membingungkan masyarakat.

9.Melalui jalur tertentu, produsen pangan memberikan dana khusus bagi organisasi, institusi atau grup anti kesehatan untuk tidak melakukan penentangan terhadap produknya.

10.Produsen pangan (junk food) selalu melakukan tindakan pembelaan diri yang agresif ketika ada kritik yang menyudutkannya.

Ada banyak cara yang dilakukan produsen-produsen junk food untuk menjual produknya, dan tanpa sepengetahuan Anda, makanan enak yang selama ini Anda makan hanya akan menjadi tumpukan sampah di dalam tubuh. Setelah mengetahui hal ini, masikah anda berani untuk mengkonsumsi Junk Food? 

Semoga bermanfaat

Sumber : 
http://maknyooos.blogspot.com/2009/08/fakta-mengerikan-junk-food.html 

Kamis, 09 Januari 2014

Bagaimana cara mengurangi konsumsi Junk Food ??

Para peneliti telah melakukan penelitian dan memvonis junk food (makanan nirnutrisi) sebagai makanan yang tidak baik bagi kesehatan, terlebih lagi dapat memicu datangnya penyakit.Menurut sebuah artikel di New York Times Magazine, produsen makanan memang sengaja menambahkan zat-zat tertentu ke dalam produk mereka untuk memicu reaksi fisiologis yang kuat itu. Banyak camilan favorit kita, misalnya, mengandung gula, garam, lemak dan senyawa kimia lain yang didesain agar kita terus-menerus ingin melahapnya. 

Oleh sebab itu, para ahli kesehatan menyarankan kepada kita untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan mengonsumsi berbagai macam makanan nirnutrisi alias junk food. Namun, tidak mudah untuk mengurangi kecanduan seseorang dalam mengonsumsi junk food. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketagihan tersebut menurut Eat Less Junk Food antara lain

1. Ngemil sehat.
Junk food memberikan efek tidak pernah kenyang dan selalu lapar. Daripada mengonsumsi junk food, lebih baik mengemil makanan-makanan yang lebih sehat seperti kacang-kacangan ataupun buah-buahan.

2. Temukan pengganti.
Daripada membeli Junk Food di restoran cepat saji, bagaimana dengan membuat makanan sendiri yang lebih sehat. Misalnya dengan membuat sandwich dari roti gandum berisi sayuran dan daging ayam tanpa lemak. Tidak sempat membuatnya? Carilah restoran atau kedai-kedai makanan yang menjual makanan-makanan sehat seperti ini.

3.Hilangkan kebiasaan buruk.
Sering ngemil atau makan sambil menonton televisi? Jika ya, mulai sekarang sebaiknya tinggalkan aktivitas itu. Karena, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa makan sambil menonton TVmembuat anda tidak fokus terhadap makanan, yang pada akhirnya anda tidak sadar telah menghabiskan porsi besar.

4.Hindari alkohol.
Alkohol akan memperburuk penilaian anda terhadap makanan. Hal ini akan mendorong anda untuk makan segala jenis makanan, sekalipun makanan yang anda konsumsi tersebut tidak sehat seperti  junk food.

5.Cukup tidur
Tidur yang cukup adalah sekitar 7-8 jam setiap malamnya. Apabila anda kurang tidur, nafsu makan anda semakin meningkat. Kecanduan anda terhadap junk food akan semakin parah.

6.Tentukan batasan.
Mengurangi kecanduan terhadap junk food membutuhkan proses yang tidak instan. Untuk awal-awal proses, kurangi sedikit demi sedikit jumlah pesanan junk food saat anda membelinya di restoran cepat saji. 

Contohnya, pesanlah burger tanpa kentang goreng atau soda. Fase berikutnya, pesanlah hanya burger saja tanpa tambahan kentang goreng dan soda. Bila anda sudah terbiasa akan hal itu, maka hentikan kebiasaan mengonsumsi junk food sepenuhnya.

7.Pilih Tiga Warna.
Penelitian di Cornell University pada 2012 mengungkapkan bahwa orang lebih suka melihat ada tiga jenis makanan dengan tiga warna berbeda di atas piringnya. Jadi,  daripada mengonsumsi permen, pilih saja camilan berupa kacang-kacangan (yang kaya akan lemak baik), irisan buah dan sepotong kecil cokelat pekat (dark chocolate) untuk memperoleh variasi warna, tekstur, sekaligus nutrisi.

8.Identifikasi Makanan Penggoyah. 
Kenali makanan-makanan apa saja yang biasa memicu hasrat Anda untuk mengonsumsi camilan tak sehat. Jika kue red velvet atau pretzel yang biasanya paling mudah menggoyahkan iman Anda, alangkah baiknya menyingkirkan makanan-makanan itu dari rumah Anda.

9.Ketahui Fakta Negatif.
Cari tahu kandungan-kandungan apa saja yang ada di makanan cepat saji yang Anda santap. Fakta-fakta negatif dalam makanan, seperti kandungan zat karsinogen, bahan pengawet, bisa membuat Anda berpikir berulang kali untuk bersahabat dengan makanan tersebut. 

Semoga bermanfaat

Sumber :
http://www.artikelkesehatan99.com/6-tips-mengurangi-kecanduan-terhadap-junk-food/# 
http://www.readersdigest.co.id/Sehat/Info%20Medis/8.cara.mengurangi.konsumsi.junk.food/005/001/330/1 

Rabu, 08 Januari 2014

Tahukah kamu akibat negatif dari mengkonsumsi Junk Food?

Makanan nirnutrisi alias junk food sudah menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Meski makanan yang dijajakan restoran cepat saji ini tergolong tidak sehat, misalnya hamburger dan pizza. Banyak yang tak bisa menahan godaan melahapnya, bahkan sampai kecanduan. Ternyata, faktanya makanan ini berkaitan erat dengan kesehatan psikologis dan mental. Tak hanya membuat gemuk, makanan ini bisa merusak otak dan membuat Anda menderita penyakit mental.


Ingin tahu lebih jauh? Berikut ini merupakan gangguan yang bisa diderita akibat terlalu sering mengkonsumsi junk food:



1. Mental disorders

Makanan mengandung sejumlah besar lemak yang mempengaruhi neurotransmitter otak. Orang yang keseringan mengkonsumsi lemak dapat menderita gangguan mental seperti depresi dan alzheimer. Hal ini dikarenakan manusia tidak mengkonsumsi jumlah vitamin dan mineral yang cukup pada makanan. Makanan mempengaruhi hormon dan juga pasokan darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak.


2. Masalah psikologis

Junk food menyebabkan banyak masalah fisik dan perubahan disfungsional di otak. Kecanduan makanan ini menyebabkan masalah psikologis seperti kerentanan emosional dan perasaan mati rasa. 


3. Kecemasan

Mengkonsumsi makanan yang digoreng dapat menyebabkan gangguan mental dan masalah seperti kecemasan, gemetar dan kelelahan. Hal ini dikarenakan makanan tersebut kekurangan asam lemak omega 3 dan memiliki tingkat karbohidrat tinggi yang menyebabkan fluktuasi gula darah.


4. Hiperaktif

Mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan, bahan pengawet seperti natrium benzoat dan kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan orang menjadi hiperaktif. Anda akan merasa mudah marah dan lebih hiperaktif.


5. Mempercepat penuaan

Penelitian mengungkap bahwa terlalu banyak mengkonsumsi Junk food bisa membuat wajah lebih cepat berkerut. Fosfat dan berbagai bahan lain yang bisa mempercepat proses penuaan kerap kali dimasukkan ke dalam junk food tanpa pernah kita sadari. 


6. Dapat memperpendek usia

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengkonsumsi makanan sehat secara teratur minimal 5 kali seminggu, peluang hidupnya akan jauh lebih tinggi daripada mereka yang selalu mengkonsumsi junk food. Mulai dari sekarang kurangi, bahkan kalau bisa stop konsumsi junk food. Lebih baik anda mengkonsumsi makanan segar. 


7. Junk Food membuat ketagihan

Makanan Junk Food sering membuat kita lapar terus-menerus. Gula tambahan seperti gula jagung sering ditambahkan ke dalam junk food dan ini bisa menghambat sinyal yang memberitahu tubuh agar berhenti makan. Inilah yang menjadi penyebab konsumen junk food mengalami kenaikan berat badan yang tidak terkontrol. Selain karena rata-rata junk food berkalori tinggi, juga karena kita merasa ingin terus memakannya. 


Semoga bermanfaat.




Sumber : 


Senin, 06 Januari 2014

Fast Food dengan Junk Food, Apa sih bedanya?

Pada saat ini kita  di tuntut untuk bergerak lebih cepat. Jalan lebih cepat, bekerja lebih cepat, berpikir lebih cepat dan makanpun harus lebih cepat. Pola hidup yang serba cepat menyebabkan banyak orang tidak sempat lagi untuk memasak dan “terpaksa” memilih makanan yang cepat tersedia. Makanan cepat sedia ini dinamakan Fast Food, namun, tahukah kamu bahwa Fast Food tidak sama dengan Junk Food? Sering kali kita keliru mengenai Fast Food dan Junk Food. Banyak orang memiliki persepsi yang keliru bahwa Fast food sama dengan Junk Food.


Fast Food (makanan cepat saji)

Makanan siap saji adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat. Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, praktis, atau diolah dan disajikan dalam waktu yang singkat dan mudah dalam hitungan beberapa menit saja. Biasanya istilah ini merujuk kepada makanan yang dijual di sebuah restoran atau toko dengan persiapan yang berkualitas rendah dan dilayankan kepada pelanggan dalam sebuah bentuk paket untuk dibawa pergi. 
Makanan siap saji (fast food) dapat dijadikan pilihan makanan bagi yang membutuhkan kecepatan, kenyamanan, terjamin kebersihannya, lezat rasanya, praktis, dan harganya relatif murah serta sedikit keluar tenaga. 


Tetapi perlu diingat bahwa Fast Food ada yang baik dan ada yang kurang baik untuk dikonsumsi.



FAST FOOD YANG BAIK terutama yang bergizi, berserat tinggi, diolah menggunakan suhu tidak terlalu tinggi, dengan cara direbus, diukus, atau bahkan tanpa pemasakan, asalkan bersih, mis. gado-gado, pecel, karedok.




FAST FOOD YANG KURANG BAIK. Beberapa jenis makanan yang disajikan di restoran cepat saji mengandung kadar lemak tinggi, rendah zat besi, rendah kalsium, rendah serat makanan, rendah vitamin A dan C. Contoh: ayam goreng, kentang goreng, hamburger, pizza, dan sejenisnya.




Junk Food 

Junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit. 

 



Yang paling gampang masuk dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam, permen, semua dessert manis, makanan fast food yang digoreng, dan minuman soda atau minuman berkarbonasi. Pada makanan yang mempunyai label junk food biasanya kandungan vitamin, protein, atau mineralnya sangat sedikit. Junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat macam darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.



KESIMPULAN:

Intinya, Fast Food itu bukan makanan tapi merupakan teknik penyajian suatu makanan kepada pelanggan, apakah cepat atau tidak, fast food ini sering kita jumpai di restoran-restoran, jadi belum tentu semua fast food itu tidak sehat seperti junk food. Memang betul bahwa  fast food identik sekali dengan burger,minuman bersoda, kentang goreng dan sebagainya. Tapi, istilah fast food sebenarnya lebih dekat dengan teknik pembuatannya atau lama pembuatannya, bukan hasil produksinya.


So, setelah mengetahui apa itu Fast Food dan Junk Food maka keputusan terakhir untuk memilih ada di diri kita sendiri. Semoga bermanfaat.



Sumber : 
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120310082603AA51VMh
http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_siap_saji
http://bilangsiapa.com/pers/blog/2013/07/21/fast-food-vs-junk-food-amankah/

Minggu, 05 Januari 2014

Macam-macam jenis makanan Junk Food versi Eatlessjunkfood

Umumnya kita sering mendengar bahwa mengonsumsi junk food bukan merupakan pola hidup sehat. Sayangnya, kita terkecoh makanan jenis apa saja yang termasuk kategori junk food. Ketika mendengar kata junk food, yang langsung terlintas di pikiran hanya ayam goreng, burger, kentang goreng dan sebagainya. Namun, apa benar hanya itu saja? Berikut ini merupakan  7 makanan kategori  junk food menurut Eat Less Junk Food antara lain:

Gorengan
     Gorengan merupakan golongan makanan yang kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak atau minyak dan oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan, penyakit jantung koroner.
     Dalam proses menggoreng juga banyak terbentuk zat karsiogenik, yang berakibat bagi mereka yang mengonsumsi makanan gorengan jauh  memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena kanker.
·        
            

      Makanan kalengan
   Buah kalengan atau daging kalengan ternyata kandungan gizinya dan vitamin di dalamnya hampir seluruhnya dirusak. Kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya telah jauh berkurang. Selain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Sehingga dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, memberatkan beban pankreas serta obesitas.
     
      Asinan
   Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, yang dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas. Jumlah garam yang melebihi batas akan memberatkan beban ginjal, merusak selaput lendir lambung, merusak usus, dan memperbesar resiko tekanan darah tinggi serta kolesterol tinggi. Yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang adalah bahwa amonium nitrit seringkali ditambahkan dalam proses pengasinan. Zat ini menimbulkan resiko kanker hidung dan tenggorokan.



Makanan daging yang diproses (ham, sosis, dan sebagainya)
Makanan daging yang diproses, sosis, ham dll merupakan makanan daging yang telah diproses, mengandung bahan pewarna dan pengawet yang dapat mengganggu lever atau hati,dalam ham terkandung kadar natrium yang tinggi berakibat gangguan tekanan darah dan ginjal,selain itu juga dapat memicu penyakit kanker dikarenakan makanan tersebut mengandung kandungan garam nitrit.

         Makanan dari daging berlemak dan jeroan
    Meski mengandung protein yang baik, vitamin dan mineral tapi dalam daging berlemak dan jeroan mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang sudah divonis sebagai pencetus penyakit jantung.  Makan jeroan binatang dalam jumlah banyak dan waktu lama dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara dan lainnya.

  
      
          Mie Instant
      Mie instant mengandung bahan pengawet yang tidah baik bagi kesehatan, kadar garam di dalam mie instant dapat menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah serta mie instan juga mengandung trans lipid yang mengakibatkan gangguan di pembuluh darah jantung.
·         
             

      Makanan yang dibakar atau dipanggang
     Makanan yang dipanggang atau dibakar dapat mengakibatkan makanan menjadi gosong dan zat yang terjadi dapat memicu terjadinya penyakit kanker. 


Sumber :